Apakah Saudara punya penolong? Pastinya kita menjawab YA. Coba sebutkan siapa penolong Saudara? Minimal ada lebih dari satu pernah menaji penolong kita. Waktu kita sakit, mungkin kita akHanya Alan katakana Dokterlah yang menjadi penolong. Waktu kita dalam keadaan susah, kebanyakan kita akan mengatakan nama-nama orang menolong kita dalam masa susah tersebut. Bahkan ada yang sangat ekstrem mengatakan bahwa orang itu telah menjadi penolong hidup saya karena perbuatannya yang besar. Betapa sering kita beranggapan bahwa penolong adalah orang-orang yang pernah berjasa dalam hidup kita. Memang tidak ada yang salah atau benar dalam kita mengartikan penolong seringkali tertuju pada tindakan manusia, 

Apakah pandangan tersebut membuat kita tenang dalam menjalani hidup? Dalam bacaan Alkitab hari ini kita sedang diajak untuk mencerna dan memaknai apa yang menjadi refleksi hidup seorang Pemazmur.  Dalam Mazmur 146, Pemazmur mengajak jiwanya sendiri untuk memuji Tuhan, puji-pujian itu hendak ia lakukan selama hidupnya, selama ia masih bernafas. Karena Pemazmur telah percaya dan hanya mengandalkan Tuhan Allah, maka ia pun menegaskan bahwa tidak ada yang lain, “Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan. Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya”. {ayat 3,4}

Hanya Tuhan Allah yang menciptakan langit dan bumi, laut dan segala isinya adalah Allah satu-satunya penolong. Allah yang peduli pada ciptaan-Nya, tindakan-Nya menghidupkan dan memberi pengaharapan bagi mereka. Ia menegakkan keadilan bagi mereka yang diperas, Ia memberi roti kepada mereka lapar, Ia membebaskan mereka yang terkurung, Ia membuka mata orang-orang buta, Ia menegakkan orang yang tertunduk, Ia mengasihi orang-orang benar. Ia menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda. {lihat ayat 7-9} Dan Ia yang melakukankanya setia sampai selama-lamanya. Inilah yang diungkapkan Pemazmur bagi semua orang percaya bahwa Allah Penolong kita adalah Allah yang setia, Allah yang peduli atas kehidupan umat-Nya. Berharaplah selalu pada Allah Penolong kita, bersandarlah pada Dia yang senantiasa setia, dan tetaplah percaya bahwa Allah mencintai dan peduli bagi kehidupan dunia.

Allah mengerti, Allah peduli segala persoalan yang kita hadapi Tak akan pernah dibiarkan-Nya, ku bergumul sendiri sbab Allah peduli 

LZJ