Bila engkau berbuat baik, mungkin ada orang lain yang menuduhmu punya pamrih,

tapi teruslah berbuat baik

Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin ada orang lain akan menipumu,

tapi bagaimanapun, tetaplah jujur dan terbukalah.

Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan,

mungkin saja ada orang lain yang iri, tapi teruslah berbahagia.

Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu dan beberapa sahabat sejati, tapi bagaimanapun, jadilah terus sukses.

Apapun yang engkau bangun selama bertahun-tahun bisa jadi akan dihancurkan orang lain

hanya dalam satu malam, tapi bangunlah dan teruslah berkarya.

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang,

tapi bagaimanapun, teruslah berbuat baik.

Apapun yang terjadi, berikanlah yang terbaik dari dirimu yang dapat engkau lakukan.

Pada akhirnya, engkau akan tahu bahwa ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu.

Bukan urusan antara engkau dan mereka.

(Teruslah Berbuat Baik! Karya Mother Teresa)

Pesan yang disampaikan oleh Bunda Teresa mengingatkan kita untuk terus berbuat baik sebagai perkara iman antara kita dengan Tuhan sebagaimana pesan surat 1Petrus 3:13-22. Pesan ini sangat penting bagi kita dalam kehidupan yang begitu marak dengan orang yang lebih sering berbuat jahat daripada berbuat baik. Pesan ini menempatkan diri kita untuk memeriksa diri di hadapan Tuhan, apakah kita termasuk orang yang rajin berbuat baik atau malah berbuat jahat terhadap sesama?

Pemeriksaan diri yang harus ditempatkan dalam relasi kita bersama dengan Tuhan. Mengapa harus demikian? Oleh karena perbuatan baik yang kita lakukan adalah buah iman yang dianugerahkan Tuhan bukan karena kelebihan yang pada diri kita masing-masing. Dengan demikian kita tidak jatuh pada kesombongan diri, kita tidak dengan mudah menghakimi orang lain yang menurut kita tidak atau belum berbuat baik. Perbuatan baik yang kita lakukan bisa saja membuat kita menderita, namun Tuhan meneguhkan supaya kita jangan takut dan gentar (ayat 14).

Dengan cara inilah, kita menguduskan Kristus di dalam hati kita sebagai Tuhan! Oleh karena tiap-tiap orang harus siap sedia pada segala waktu untuk memberikan pertanggungjawaban dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya orang-orang yang memfitnah kita karena hidup kita yang saleh dalam Kristus, menjadi lemah karena fitnahan mereka yang mungkin telah membuat kita menderita selama ini (ayat 15-16). Selamat menapaki kehidupan dengan rajin berbuat baik sekalipun menderita. Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat (ayat 17).

Amin. Tuhan memberkati! (WIT).