Apa beda antara seorang pelayan dan seorang hamba? Seorang pelayan mengabdikan dirinya pada waktu jam kerjanya, di luar jam kerjanya ia bebas. Sedangkan seorang hamba mengabdikan diri dalam seluruh waktunya. Pada zaman Rasul Paulus, seorang hamba adalah milik tuannya. Maka setiap saat ia harus siap melaksanakan perintah tuannya tanpa kecuali. Oleh kasih karunia Allah, kita telah dimerdekakan dari perhambaan dosa dan menjadi milik Allah (1 Korintus 6 : 19). Kita bukan lagi milik kita sendiri, melainkan telah menjadi hamba Allah. Sebagai hamba milik Allah, kita dipakai Allah menjadi hamba kebenaran-Nya dengan menaati segenap pengajaran dari Firman Allah dalam seluruh waktu kehidupan kita. Sehingga, semua anggota tubuh kita, bahkan talenta dan ilmu pengetahuan kita menjadi alat kebenaran dalam semua aspek kegiatan hidup kita, yang membawa kita pada pengudusan, yaitu kehidupan yang memuliakan Allah dan mewujudkan damai sejahtera (Lukas 2 : 14). Sebagai hamba kebenaran Allah kita diantar kepada hidup kudus yang berbuahkan kehidupan kekal, bukan kematian yang memalukan sebagai buah dari menjadi hamba dosa, karena diperhamba oleh kecemaran dan kedurhakaan. Bagi kita orang Kristen yang telah menerima kasih karunia Allah, ini bukan lagi suatu pilihan melainkan ketetapan Allah yang harus kita taati dan wujudkan sebagai hamba kebenaran-Nya. (JHW)