Keseluruhan  kisah Kebangkitan Yesus yang dicatat dalam Lukas 24 adalah terjadi dalam satu hari. Melalui peristiwa yang terjadi satu hari itu, Penulis Injil Lukas mau mengungkapkan proses perubahan yang terjadi pada para murid di dalam peristiwa Kebangkitan Yesus.

Diawali para perempuan yang berjumpa dengan kubur kosong dan menerima berita kebangkitan Yesus, berita itu disampaikan kepada para murid.

Para murid menampilkan ketidak-percayaannya atas berita yang disampaikan para perempuan itu. Petrus berpindah dari ketidak percayaan kepada situasi pembuktian. Sesudah Petrus menjumpai kubur kosong berpindahlah ia dari pembuktian kepada ketidak-mengertian. Ketidak-mengertian itu ditonjolkan dalam perjalanan ke Emaus dan berubah menjadi kepercayaan akan kebangkitan Yesus. Kepercayaan itu disempurnakan dalam narasi Damai Sejahtera. Narasi itu ditutup dengan dengan Perutusan.

Dari  para murid yang tidak percaya akan kebangkitan Yesus, diubah menjadi percaya, diutus menjadi Saksi dari Kebangkitan Yesus dan mewartakan kepada segala bangsa berita pertobatan dan pengampunan dosa (Lukas 24: 47-48).

Hari ini kita merayakan Kebangkitan Yesus. Apakah kita sudah sungguh sungguh berjumpa dengan Yesus yang bangkit? Jika kita sungguh sudah berjumpa dengan Yesus yang bangkit, perubahan apakah yang terjadi dalam diri kita? Apakah kita masih diliputi dengan ketidak-percayaan? Adakah kita masih dalam situasi selalu minta bukti? Ataukah kita sedang dibungkus dengan ketidak-mengertian? Ataukah kita sudah dirubah menjadi sungguh percaya mengalami damai sejahtera dan hidup menjadi Saksi dari Kebangkitan Kristus?

Marilah kita pakai waktu, anugerah, talenta, seluruh hidup kita yang tersisa ini menjadi Saksi dari Kebangkitan Kristus, sehingga setiap orang yang kita jumpai dimana pun dapat berjumpa dengan Kristus mengalami pertobatan dan pengampunan dosa serta hidup mereka dalam damai sejahtera.

Selamat hari Paskah, Tuhan selalu memberkati. (TGH)