Ikutlah Aku

Tuhan Yesus tidak memanggil orang untuk melamar pekerjaan. Pertama dan terutama Tuhan Yesus memanggil kita untuk mengikut Dia dari belakang-Nya. Berjalan bersama Dia.

Sebab itu kita harus menjawab panggilan Tuhan dengan pasti dan benar. Menjawab setelah mendengarkan dengan baik apa isinya dan untuk apa maksudnya. Tidak asal mendengar dengan telinga dan menjawab dengan mulut.

Menurut bacaan kita, panggilan Tuhan Yesus ada hubungannya dengan pekerjaan memberitakan Injil Allah (1:14). Bukan menggantikan pekerjaan Tuhan Yesus, tetapi justru untuk melanjutkan pekerjaan-Nya, memberitakan Injil Kerajaan Allah. Injil Keselamatan, berita sukacita yang menyelamatkan (1:15). Dan untuk mengikut Dia memberitakan Injil Allah, Tuhan Yesus memanggil Simon dan saudaranya Andreas. Keduanya sedang menebarkan jala di danau Galilea. Keduanya adalah nelayan profesional. Tuhan Yesus dengan tegas mengatakan: ”Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjalan manusia” (1:17).

Menjadi penjala manusia

Tuhan Yesus menegaskan, Dia memanggil orang, apapun pekerjaannya, untuk mengikut dengan berkata: ” Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjalan manusia” (ayat 17). Tuhan Yesus juga menegaskan bahwa Dia ke daerah Galilea untuk memberitakan Injil Allh (ayat 14).

Berjalan mengikut Dia

Sekarang ada banyak pemahaman, ajaran dan teori mengenai apa dan bagaimana orang harus mengabarkan Injil. Tapi hari ini Tuhan Yesus mengajarkan kita, bahwa mengabarkan Injil itu adalah keputusan untuk berjalan mengikut Dia dari belakang, untuk mengabarkan Injil Kerajaan Allah. Baik dalam kata-kata dan perbuatan, dengan tingkah laku dan sikap hidup nyata dalam kehidupan sehari-hari, Dalam segala langkah dan sikap hidup kita: ”Tuhan Yesus yang harus berjalan di depan dan kita mengikut Dia dari belakang”. (KGH)