Martin Niemoller adalah seorang Yahudi Kristen yang berhasil bertahan
dari kekejaman tentara Nazi di masa Perang Dunia ke 2. Ketika Niemoller ditangkap
dan ditahan oleh tentara Nazi pada waktu itu, setiap hari ia disiksa, dianiaya, dan
melihat banyak orang yang ditahan juga pada waktu itu dibunuh oleh tentara Nazi.
Setelah sekian tahun, Niemollerpun bebas, dan ia pun diwawancara oleh sebuah
radio. Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada Niemoller pada waktu itu adalah:
“Bagaimana mungkin dia mampu bertahan di penjara nazi waktu itu dengan semua
bentuk kekerasan yang dialaminya?” Niemoller pun menjawab: “Jika engkau
menyadari bahwa Tuhan menyertai hidupmu, maka engkau akan mampu bertahan
melebihi apa yang kau bisa bayangkan.”
Pengalaman berada di tepi batas antara maut dan kehidupan yang
dirasakan oleh Niemoller, mungkin menggambarkan apa yang dirasakan oleh
pemazmur. Seperti yang diungkapkan di ayatnya yang ke 3: “Tali tali maut telah
meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku
mengalami kesesakan dan kedukaan.” Pemazmur pun sepertinya merasakan
penderitaan yang luar biasa juga dalam hidupnya pada waktu itu. Akan tetapi, di saat
ia merasa bahwa sudah tidak ada jalan lagi untuk mendapatkan keselamatan, di saat
seperti itulah ia sendiri merasakan kuasa pertolongan tangan Tuhan yang
menyelamatkan hidupnya. Di ayat ke 4, pemazmur berseru, “Ya TUHAN,
luputkanlah kiranya aku!” Tuhan pun mendengar dan meluputkannya dari maut.
Pemazmur ingin mengungkapkan walau maut dapat datang menghampiri hidup kita,
namun Tuhan sanggup menyelamatkan dan memelihara kehidupan kita, semuanya
hanya karena kasih karunia dari Tuhan.
Kita seperti pemenang yang diberikan oleh Tuhan suatu piala
keselamatan, yaitu keselamatan dari maut dan kehidupan baru bersama Tuhan. Bukan
karena pertama–tama usaha kita tetapi hanya oleh karena kemurahan hati Tuhan.
Maka ketika kita mengangkat piala keselamatan dari Tuhan, ada rasa syukur dan
tanggung jawab untuk memuliakan Tuhan dalam kehidupan kita sehari hari. Mari kita
berjuang mempertahankan piala keselamatan yang telah Tuhan berikan dengan
bertindak seturut kehendak Tuhan. Sehingga kitapun mampu menghadirkan cara
hidup yang baik untuk memelihara kehidupan sesama kita, sebagai bentuk ungkapan
syukur atas piala keselamatan yang telah Tuhan anugerahkan bagi hidup kita, Tuhan
menolong kita semua. Amin. RP