Menurut Th. van Den End, dalam bacaan kita rasul Paulus menjelaskan apa itu kebenaran Allah dan bagaimana kebenaran Allah itu dinyatakan tanpa hukum Taurat. Kebenaran Allah adalah kebaikan-Nya kepada orang-orang berdosa (Tafsiran Alkitab, surat Roma, 1995:254). Masalah kebenaran adalah masalah yang menentukan sebagai nilai dan tata kehidupan manusia sampai hari ini. Tetapi yang lebih nyata dalam hidup ini adalah kesalahan (baca: dosa), bukan kebenaran. Apalagi kalau yang dimaksud adalah kebenaran Allah. Menurut John Stott dalam buku tafsiran: The Message of Romans, kebenaran Allah adalah ”United to Christ”, dipersatukan dengan Kristus (ayat 1-14) dan ”Enslaved to God”, menjadi hamba Allah (ayat 15-23). Dalam Alkitab kita dipakai judul ”Mati dan Bangkit dengan Kristus” (6:1-14) dan ”Dua Macam Perhambaan” (6:15-23) (1994:167). Kebenaran Allah itu sempurna dinyatakan di dalam Yesus Kristus yang rela mati bagi penebusan manusia dari kuasa dosa dan yang oleh kebangkitan-Nya membawa masuk manusia yang percaya ke dalam hidup yang baru. Dari mati dalam dosa masuk ke dalam terang yang menghidupkan dan menyelamatkan. Oleh Kristus dan di dalam Kristus manusia percaya tidak perlu lagi ”mati bagi dosanya”, tetapi ada hidup baru, yaitu hidup oleh Allah dan bagi kemuliaan nama Allah. (KGH) Upload by EG08072014