Tidak tahu apa yang akan dilakukan penyelenggara pesta jika dalam seuasana sukacita hidangan utama tiba-tiba kurang dan tidak mencukupi untuk tamu yang hadir. Mereka yang hadir tentu akan mencibir, dan menjadikan bahan olokan pembicaraan masyrakat. Sementara tuan rumah merasa malu, disertai rasa cemas, kuatir, sedih, tangis dan berada dalam  kebuntuan. Mereka tidak tahu apa yang harus diperbuatnya, kecuali panik dan salah tingkah. Tidaklah mungkin dalam waktu sekejap mereka menambahkan hidangan yang diperlukan. Jauh hari sebelum terselenggaranya pesta mereka tentu merencankan dengan cermat dalam pembicaraan keluarga disertai perhitungan matang.

Terselenggaranya pesta pernikahan di Kana, hampir mengalami kegagalan karena anggur sebagai hidangan utama nyaris habis. Mengetahui anggur yang akan habis, Maria berkata kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur.” Maria memiliki harapan Yesus mampu mengatasi situasi dan segera bertindak. Jika hidangan utama tidak tersedia, selain mempelai dan tuan rumah dipermalukan maka orang bisa saja akan mereka-reka masa depan yang suram dalam rumah tangga yang dibangun. Sementara anggur yang melimpah menjadi tanda sukacita sekaligus harapan baik. Sekalipun Yesus mengtatakan, “Saat-Ku belum tiba,” namun Maria menyuruh para pelayan untuk bersiap dengan apa yang akan diperintahkan Yesus.

Para pelayan menurut apa yang diperintahkan Yesus, “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Tindakan yang sangat wajar bagi pelayan karena memang itu tugasnya dan air dalam tempayan memang sudah semakin berkurang karena sudah dipergunakan untuk membasuh kaki tamu. Para pelayan hanya menurut termasuk saat mereka diminta Yesus untuk mencedok isi tempayan dan membawa apa yang diambil kepada pemimpin pesta. Air telah berubah menjadi anggur dan yang tersedia selama pesta adalah anggur yang terbaik. Sungguh mujizat yang sangat luar biasa. Yesus memberikan pertolongan tepat pada waktunya, pada saat situasi yang diperlukan. Yesus sesungguhnya hadir sepanjang terselenggaranya pesta.

Mujizat-Nya yang pertama telah dinyatakan yang sesungguhnya dengan tindakan-Nya itu, Dia menyatakan diri sebagai mempelai laki-laki dan setiap orang percaya menjadi mempelai perempuan. Dia hadir menyatakan kebaikan Allah, mengubahkan suasana yang hampir buntu dan tidak berpengharapan menjadi sukacita dengan perubahan nyata. Diapun sanggup mengubahkan kita di tengah kebuntuan pergumulan hidup dan pergumulan lain selama kita mau tunduk dan setia kepada-Nya. Dia hadir sepanjang ziarah perjalanan iman kita dan Dia hadir untuk menyatakan kebaikan agar kita tidak dipermalukan namun agar kita mau mewartakan Yesus yang adalah Tuhan dan Juruselamat kita. Amin. (SRS).