Setiap orang pasti  ingin hidup layak, apalagi hidup yang layak dihadapan Tuhan. Apa  ukurannya  hidup yang layak itu? Ada orang berkata hidup layak jika kebutuhan sandang, pangan dan papan tercukupi. Ada sementara orang Kristen berpandangan bahwa kita adalah anak Tuhan, anak Raja. maka kita harus berlimpahan harta, kuasa  dan kedudukan sebagaimana pantesnya  menjadi anak Raja. Sementara pihak lain berkata, bahwa kita ini anak Tuhan harus hidup lebih dari pemenang, berarti hidup dengan layak dihadapan Nya itu adalah hidup yang tak pernah dan tak boleh gagal,dan kalah,  harus lebih dan harus selalu menang  dari orang lain.

Bagaimana pandangan Rasul Paulus tentang hidup layak dihadapanNya itu? Rasul Paulus tak henti hentinya berdoa meminta supaya jemaat Kolose  menerima segala hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Allah sehingga hidup layak dihadapanNya.

Dalam Kolose 1:9-11 Paulus menjelaskan bahwa Hidup layak dihadapan Allah adalah:

1. Hidup yang  memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik (ayat 10b)
2. Hidup yang bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah (ayat 10c)
3. Hidup yang dikuatkan oleh Allah  dalam ketekunan dan kesabaran (ayat 11).                                                                                          

Buah yang dikehendaki Tuhan untuk kita hasilkan adalah menampilkan karakter Kristus sehingga mempengaruhi orang lain untuk memiliki karakter seperti Tuhan Yesus. 

Untuk menghasilkan buah  'harganya'  sangat mahal, yaitu melalui pengorbanan dan Penebusan Yesus di kayu salib. Itu berarti kita rela dan ikhlas hidup menurut dan bergantung pada ajaran dan teladan dari Yesus Kristus yang telah memilih jalan salib itu. Kita siap kehilangan segala kesenangan daging, meninggalkan segala kenyamanan dan menjadikan Tuhan Yesus, ajaran dan teladanNya sebagai kesenangan satu-satunya.  Kita selalu berusaha hidup  menyenangkan hati Tuhan untuk menjadi penurut-penurut Allah.Hidup yang layak dihadapanNya seperti ini hanya bisa terjadi jika kita bersedia untuk mengalami kuat dan kuasa Allah yang dicurahkan pada saat kita berani menghadapi semua tantangan dan tekanan hidup dengan sikap tekun dan sabar. Ketekunan dan kesabaran bukan karena kita menyerah dan menerima nasib dan bukan karena kita menjadi seorang pecundang. Ketekunan dan kesabaran dalam mengalami derita dan tekanan karena fokus menampilkan karakter Kristus Yesus membawa kita selalu dikuatkan oleh kuasa dan kemuliaan Tuhan sehingga membawa kita hidup layak dihadapanNya.

Selamat Hari Minggu Tuhan memberkati (TGH)