Setiap orang yang berada di tengah keadaan terjepit, tekanan, kemiskinan dan ketidak beruntungan tentu berharap mendapat kelepasan dan pembebasan. Usaha apapun yang dilakukan untuk membebaskan diri tidaklah mudah, malah bisa menjadi makin parah bila menyelesaikan sendiri. Siapa orang yang peduli dan rela untuk membebaskan mereka yang berada dalam kesulitan? Bukan diri sendiri, diperlukanlah orang yang rela menjadi penolong agar dirinya bebas dari pederitaan. Penyelamat yang memiliki hati dan peduli. Bagian bacaan kita mengetengahkan nubuat akbar mengenai kebesaran Allah dan kemegahan rencana penebusan-Nya. Pernyataan yang mendatangkan keslamatan begitu diharapkan oleh mereka yang masih berada dalam pembuangan, menantikan kapan ‘waktu yang tepat’ mereka dibebaskan. Sang nabi menubuatkan bahwa kedatangan Mesias akan memungkinkan kebenaran bersinar dengan terang dan keselamatan bagai obor yang menyala. Pembebasan akan segera dinyatakan.

Apa syarat mendapatkan keselamatan supaya bebas? Berita yang dinubuatkan Yesaya akan kedatangan Mesias yang menyelamatkan (Juruselamat) ditujukan kepada mereka yang mau menerima Dia. Di dalam Dia mereka mau hidup dengan rendah hati, mau mengakui dosanya dan membutuhkan penyelamat. Penghiburan dinyatakan bagi mereka yang berduka, yang terluka dibalutnya, yang sakit disembuhkan, yang terputus hubungannya dengan Allah dipulihkan, sehingga terwujud persekutuan yang indah. Kabar baik yang dinyatakan juga akan membawa penghukuman yang adil bagi mereka yang menolak, hidup dalam kekuatan jahat dan mereka yang tidak mau bertobat. Kepada mereka yang menanggapi pernyataan Allah dengan hidup sesuai yang dikehendaki-Nya, maka Allah akan mengikatkan diri kepada mereka dalam perjanjian abadi. Perjanjian Keselamatan.

Benarkah Isreal yang kala itu berada di tanah pembuangan dan hidup dalam penderitaan memperoleh pembebasan? Kabar kelepasan dari perbudakan, penghiburan bagi yang berduka, dan kuasa dari Allah untuk kekudusan baru dalam Tuhan. Sukacita Israel menyambut kabar baik digambarkan dengan ditukarkannya pakaian kabung dan sunyi suasana duka menjadi pakaian pesta dengan perhiasannya. Nyanyian dukacita ditukar dengan pujian yang memuliakan Allah. Hamba Tuhan yang menyampaikan kabar baik dan menjadi sahabat bagi mereka yang sesak ikut bergembira. Israel bagaikan mempelai wanita yang bersorak menyambut pengantin pria. Mereka dipulihkan seperti kebun yang dipenuhi tanaman subur. Keselamatan yang mendatangkan pemulihan dari Tuhan bagaikan terang yang menyinari kegelapan.

Kita adalah orang yang telah menerima Yesus Kristus Sang Juruselamat, maka kita meyakini bahwa Dia menyelamatkan kita hingga pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Kini kita sedang menantikan kedatangan-Nya kembali yang tentu menjadikan kita menempatkan diri sebagai sahabat yang tidak akan melukai perasaan-Nya, yang tidak kita permalukan dengan tindakan dan perbuatan kita, yang terus kita agungkan dan muliakan melalui tutur kata, kehidupan dan tindakan kita. Sang Juruselamat juga akan bangga kalau kita bersedia meneruskan kepedulian-Nya dengan menjadikan mereka yang terluka dipulihkan, yang sakit kita lawat dan kita doakan, anak-anak yang kehilangan masa depannya dijadikan anak asuh dan tindakan lain yang memanusiakan sesama. Amin. (SRS)