Tuhan bertanya kepada Elia, Nabi Tuhan dalam pelariannya: ‘Apa yang sedang dikerjakannya?’. Elia menjawab: ‘Aku giat bekerja bagi Tuhan Allah. Karena orang Israel telah berkhianat kepada Tuhan dan mereka memusnahkan tempat ibadah dan membunuh semua nabi-nabi-Nya, dan tinggal aku seorang diri yang dikejar-kejar untuk dibunuh’.

Gambaran ini menunjukkan bahwa situasi anak-anak Tuhan dalam keadaan yang tidak baik, terancam dan teraniaya. Tuhan berniat untuk tetap memakai Elia, untuk berada dijalan Tuhan dan menekuni dengan setia pekerjaannya sebagai seorang nabi, betapa pun ancaman yang dihadapinya.

Tuhan menyatakan kehadiran-Nya tidak dalam bentuk yang dahsyat, seperti halnya angin besar dan kuat, yang membelah gunung dan memecahkan bukit batu. Ia hadir menjumpai Elia bersamaan dengan bunyi angin sepoi-sepoi. Ia bahkan memerintahkan Elia, untuk segera mengurapi beberapa Raja dan Elisa (pengganti Elia), agar pekerjaannya sebagai seorang nabi Tuhan, tetap sesuai dengan rencana-Nya.

Seringkali dalam kehidupan kita, sebagai seorang anak Tuhan, kita merasa terancam dan seolah-olah tidak dapat berbuat apa-apa lagi, kita merasa gagal. Namun tanpa kita sadari dalam pernyataan-pernyataan yang sangat sederhana, Tuhan menyatakan kuasa dalam kehadiran-Nya yang nyaris melalui peristiwa-peristiwa kecil, tetapi menunjukan kekuatan yang sangat dahsyat.

Pada saat itu kita merasa seolah-olah ditinggalkan sendiri, Tuhan tidak hadir dalam hidup kita. Padahal, kekuatan-Nya yang tak terkatakan, hadir melalui peristiwa-peristiwa hidup yang nyaris tidak mengundang perhatian kita.

Kita yang seringkali mengandalkan kekuatan diri kita, yang ternyata penuh dengan kelemahan. Kita yang memperhatikan kekuatan besar, yang seolah-olah mampu memberi pertolongan. Kita yang tidak pernah mau memalingkan kepala dan memberikan perhatian untuk pertolongan Tuhan, yang hadir dalam bentuk kecil dan sederhana, tetapi besar kekuatan dan ampuh daya gunanya.

Yakinlah, Tuhan Allah bekerja dan tetap memakai kita, memberi kekuatan dan jalan keluar dalam setiap persoalan hidup. Ia memberi apa yang kita butuhkan, sesuai dengan rencana-Nya. Amin. (MAC)