Memisahkan dua hal yang sangat melekat dalam kehidupan kita yaitu hidup menurut Roh dan hidup menurut daging tidaklah mudah. Bagaikan dua sisi mata uang, kedua hal tersebut berjalan beriringan dalam kehidupan kita, bahkan sulit untuk kita tentukan mana yang berharga, atau penting, atau yang utama. Seringkali kita berpura-pura, dengan ucapan yang meyakinkan orang lain bahwa kita hidup oleh Roh, tapi kenyataannya hidup oleh daging lebih dominan dan itu menjadi gaya hidup kita di masa kekinian.

Pertanyaan untuk kita renungkan, sampai kapan kita mengikat kehidupan kita dengan belenggu keinginan daging, hawa

nafsu, hidup menurut apa yang kita inginkan?

Dalam suratnya, Rasul Paulus menyatakan secara tegas dan mengajarkan kita tentang bagaimana hidup orang Kristen yang dituntun kuasa Roh seperti yang dituliskan Rasul Paulus dalam Roma 8:1-11,

Tidak ada lagi penghukuman yang hidup di dalam Kristus Yesus.

Oleh Roh kita telah dimerdekakan dari hukum dosa dan hokum maut, yang telah dilakukan Allah dengan mengutus Anak-Nya sendiri.

Keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

• Hidup oleh Roh, adalah hidup yang dijalani dengan melakukan kebenaran, artinya segala sesuatu yang kita kerjakan usahakan untuk dilakukan dengan baik dan bertanggungjawab. Hidup oleh Roh, adalah hidup yang senantiasa memperagakan kasih Kristus dengan tulus, segenap hati dan tanpa pamrih. Hal ini dapat kita maknai sebagai kemerdekaan dalam berbagi hidup dengan orang lain. Dan dalam pimpinan Roh, kita memiliki kekuatan dan keberanian untuk menghadapi tantangan atau godaan dunia, kesulitan hidup yang sedang dan akan selalu kita alami.
• Roh Allah yang telah mendiami hati kita akan memimpin kita lebih mengenal kehendak Allah, sehingga kasih Allah sungguh kita rasakan di dalam hidup ini, Allah memberkati. LZJ