Ada orang mengatakan bahwa penderitaan yang mereka alami, beban berat yang mereka tanggung merupakan pelajaran yang berharga tentang hidup, kesempatan bagi mereka untuk menyadari dan merefleksikan bahwa penderitaan membuat mereka semakin kuat dalam menjalani hidup dan membuat diri mereka makin dekat dengan Tuhan. Tapi, ada yang menyatakan bahwa penderitaan merupakan hukuman Tuhan, penderitaan adalah pencobaan dari Tuhan. Hal ini seringkali menjadi ukuran yang dipakai untuk menilai dan menuduh Tuhan berlaku tidak setia.

Umat Israel secara frontal mengungkapkan apa yang menjadi tuduhan mereka kepada Tuhan, “Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?” (ayat 27b). Dalam penderitaan yang umat Allah alami di tanah pembuangan menganggap bahwa TUHAN tidak lagi mempedulikan mereka, dan secara tidak langsung mereka menuduh TUHAN berlaku tidak setia kepada mereka.

Jawaban TUHAN atas tuduhan mereka disampaikan dengan membalikkan tuduhan yang dilontarkan umat kepada diri mereka sendiri. TUHAN menegur mereka yang tidak mau mengenal Dia, dan tidak peduli dengan apa yang Allah lakukan untuk menyatakan diri-Nya (ayat 21). ‘Bertakhta, membentangkan, memasang dan membuat’  (ayat 22-23) empat kata kerja ini menunjuk pada kehadiran-Nya dan menegaskan bahwa tindakan-tindakan itu terus dilakukan oleh TUHAN, pencipta alam semesta.

Allah tidak pernah berhenti berkarya, dan melalui karya-Nya itu Ia menyatakan diri. Dia hadir di tengah-tengah umat yang lesu, lelah dan tidak berdaya menghadapi pergumulan hidup mereka, dan memberikan kekuatan baru kepada mereka yang mengubah mereka menjadi orang-orang yang siap menghadapi pergumulan dan penderitaan hidup.

Pesan firman Tuhan ini mengajak kita untuk selalu percaya akan Kuasa dan Kedaulatan Tuhan, selalu mengimani bahwa Tuhan bertindak atas setiap peristiwa hidup yang kita alami dalam masa suka atau duka, dalam keadaan baik atau tidak baik, senang atau menderita. Yang pasti bagi kita, “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”. (ayat 31). Selamat Hari Minggu, Tuhan memberkati. (LZT)