Sudah selayaknya hidup dalam satu persekutuan itu saling mendukung, mengingatkan dan menguatkan. Jika masing-masing pribadi menyadari akan tanggung jawab panggilannya, maka semua akan berjalan dengan baik, dan menjadi daya tarik bagi mereka yang berada di luar persekutuan. Namun tidak semua perjalanan komunitas orang percaya yang terikat dan dipersatukan oleh Kristus itu tanpa menghadapi tantangan dan rintangan. Pergumulan hidup, himpitan dan tekanan dapat saja datang mempengaruhi pergumulan iman orang percaya. Diperlukanlah sikap, teguran dan tindakan dari mereka yang setia dan berpegang teguh dalam iman kepada mereka yang cara hidupnya tidak sesuai firman Tuhan agar mereka tidak menjadi sandungan dan mau kembali ke jalan yang benar.

Cara bijak dinyatakan Tuhan Yesus kepada kita jika menegur mereka yang melakukan kesalahan hingga jatuh ke dalam dosa, “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatkannya kembali. Jika iatidak mendengarkan engkau, ………” Pernyataan tersebut menegaskan kepada kita agar saudara kita tetap diperlakukan dengan adil dan bijak serta tidak dipermalukan. Jika secara pribadi persoalan dan permasalahan yang mengakibatkan jatuhnya ia ke dalam dosa dan saudara kita mengakui kesalahannya, bersedia menyesal, mengaku dosa dan bertobat maka persoalan selesai. Permasalahan menjadi lain, jika yang bersangkutan menganggap dirinya benar dan merasa tidak bersalah padahal secara nyata dia menjadi sandungan bagi banyak orang, maka bawalah saksi yang lain untuk mengingatkannya

kembali agar terjadi penyelesaian. Permasalahan akan berlanjut kepada persekutuan jemaat jika tidak ada perubahan hidup dari saudara kita

yang telah jatuh ke dalam dosa.

Tujuan dari penyelesaian permasalahan, supaya persekutuan mendatangkan kebaikan, dipenuhi oleh orang-orang yang menyadari akan panggilannya sebagai orang berdosa, namun merasa dirinya sudah dipanggil dan diselamatkan Kristus. Persekutuan yang baik akan menimbulkan kesadaran untuk terus bertumbuh dan mendatangkan damai sejahtera bagi mereka yang masuk di dalamnya. Dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Tuhan karena kebenaran yang diwujudkan, maka melalui mereka Tuhan hadir untuk dimuliakan. Bersama dengan saudara-saudari yang menerima sakramen baptis kudus dewasa dan mengaku percaya kita semua dipanggil dalam persekutuan bersama Kristus dan diingatkan sebagai orang percaya yang memiliki panggilan untuk mengingatkan diri sendiri, sesama dan saudara dalam satu persekutuan. Kiranya kita dimampukan untuk mewujudkan semuanya itu. Amin. (SRS).