Dalam kitab Mikha pasal 3, nabi Mikha menyampaikan pesan kepada para pemimpin di Kerajaan Israel (Utara) dan Yehuda (Selatan), bahwa Tuhan menentang kejahatan yang mereka lakukan. Tuhan mengingatkan para pemimpin maupun umat untuk tidak melakukan yang jahat di mata-Nya. Sebab, sikap dan perbuatan para pemimpin yang jahat di mata Tuhan inilah, maka umat Tuhan menderita (ayat 2- 3).

Tuhan menentang para penegak hukum yang mengetahui keadilan, namun mencintai kejahatan dan membenci kebaikan. Keputusan mereka membawa penderitaan bagi seluruh umat, sehingga doa mereka tidak dijawab Tuhan (Mikha 3: 4). Tuhan juga menentang para nabi yang menyesatkan umat karena yang disampaikannya bukan kehendak Tuhan, tetapi apa yang menguntungkan diri mereka sendiri. Kebenaran dan keadilan Tuhan tidak disuarakan (Mikha 3: 5- 8).

Kepada para penegak hukum yang mengambil keputusan atas dasar suap, kepada nabi-nabi yang menyampaikan ajaran karena bayaran, dan kepada pemerintah yang menjalankan pemerintahan dengan kelaliman dan penumpahan darah  diperingatkan, Tuhan tidak tinggal diam. Tuhan akan menghukum mereka dengan dahsyat. Apa yang dinubuatkan oleh Mikha akhirnya tercatat dalam sejarah dunia.  Pada tahun 586 sM, Yerusalem menjadi puing dan umat terserak dalam penderitaan.

Tema hari ini mengingatkan kita, agar awas dan waspada terhadap diri kita sendiri, sehingga tidak melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Tuhan tidak pernah membiarkan siapa pun melakukan kejahatan dan kelaliman. Jika kita juga melakukan hal yang sama dengan para pemimpin dan nabi yang dimaksud dalam Mikha 3, kita juga akan mengalami hukuman Tuhan, bahkan lebih dari itu juga menghancurkan kehidupan orang banyak.

Selamat Hari Minggu, Tuhan memberkati! (TGH)