Dalam perjalanan iman kita, ada saatnya kita merasakan kehadiran Tuhan begitu nyata, tetapi ada juga masa-masa sulit yang menguji iman kita. Peristiwa transfigurasi Yesus di atas gunung yang dicatat dalam Lukas 9:28-36 menunjukkan bagaimana kemuliaan-Nya dinyatakan kepada tiga murid-Nya: Petrus, Yohanes, dan Yakobus. Mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya, berbicara dengan Musa dan Elia, serta mendengar suara Allah yang meneguhkan-Nya sebagai Anak-Nya yang terpilih.

Kemuliaan Yesus Meneguhkan Iman

Murid-murid mengalami momen luar biasa saat mereka menyaksikan perubahan rupa Yesus. Ini mengingatkan kita bahwa di tengah tantangan hidup, Tuhan ingin kita memiliki pengalaman pribadi dengan kemuliaan-Nya. Dalam masa-masa sulit, kita perlu mencari hadirat Tuhan, karena dari sanalah kita mendapatkan kekuatan untuk menghadapi kenyataan hidup.

Tantangan Setelah Mengalami Kemuliaan

Setelah peristiwa transfigurasi, Yesus dan murid-murid kembali dari atas gunung. Mereka berhadapan dengan penderitaan, tantangan, dan anak yang kerasukan roh jahat (Lukas 9:37-43). Hal ini mengajarkan kita bahwa pengalaman rohani yang luar biasa tidak menjauhkan kita dari realitas hidup, tetapi justru membekali kita dengan keberanian dan iman untuk menghadapinya.

Percaya dan Berani Menghadapi Kenyataan Hidup

Ayah dari anak yang kerasukan roh jahat memohon kepada Yesus sambil menjelaskan kondisi anaknya dan bagaimana murid-murid Yesus tidak berhasil mengusir roh jahat itu. Yesus menegur dan menunjukkan bahwa kuasa-Nya nyata bagi orang yang percaya. Ketika kita menghadapi kesulitan, janganlah takut. Ingatlah bahwa Tuhan yang mulia juga hadir dalam keseharian kita. Kemuliaan-Nya bukan hanya untuk dinikmati dalam momen-momen khusus, tetapi juga menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.

Mengalami kemuliaan Yesus bukan hanya tentang melihat keajaiban, tetapi juga tentang membiarkan pengalaman itu mengubah cara kita hidup dan percaya. Jangan takut menghadapi kenyataan hidup, karena Tuhan yang sama yang menunjukkan kemuliaan-Nya di atas gunung juga menyertai kita di lembah kehidupan. Mari kita tetap percaya dan berani, sebab kemuliaan Yesus memberi kita pengharapan yang sejati. (DWE)