Kata ‘keadilan’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti sifat (perbuatan, perlakuan) yang adil. Berasal dari kata ‘adil’ yang artinya tidak berat sebelah, berpihak kepada yang benar, sepatutnya dan tidak sewenang-wenang.  Sementara dari bahasa Ibrani ada satu kata yang sering diartikan dengan ‘keadilan’ dan sekaligus ‘kebenaran’ yaitu kata tsedeq. Sementara kata Ibrani yang selalu diterjemahkan dengan keadilan adalah kata misypat.  Pasangan kata ini menjadi penting berhubung kedua kata ini termasuk sifat yang menjadi ciri khas TUHAN. Inilah yang dapat kita pahami ketika Yeremia 33: 16, mengatakan: ‘...dengan nama inilah mereka akan dipanggil: “TUHAN keadilan kita” atau “TUHAN kebenaran kita” (YAHWEH is our righteousness)’ {Band. Yeremia 23:6}.

Karena TUHAN keadilan umat-Nya, maka TUHAN bukan hanya akan menumbuhkan tetapi juga akan melaksanakan keadilan dan kebenaran-Nya bagi umat yang dikasihi-Nya, sesuai dengan janji-Nya bagi umat-Nya yang akan ditepati-Nya. Janji TUHAN tersebut adalah  TUHAN akan memulihkan (band. Yer. 29: 10- 14), akan mendatangkan kesembuhan (Yer. 30: 17), akan memuaskan jiwa para imam dengan kelimpahan. Uumat akan kenyang dengan kebajikan TUHAN (Yer. 31: 14), TUHAN akan memberikan umat satu hati dan satu tingkah langkah (Yer. 32: 39), akan membuat umat bertumbuh dengan kesetiaan (Yer. 32: 41), akan mendatangkan kesehatan dan kesembuhan (Yer. 33: 6), akan mentahirkan dan mengampuni dosa umat-Nya (Yer. 33: 8). Juga di tengah-tengah umat akan terdengar lagi suara kegirangan dan suara sukacita (Yer. 33: 11). Janji-janji inilah yang menghidupan pengharapan umat Tuhan yang berada dalam pembuangan, dalam pengasingan dan dalam kesesakan.

Karena TUHAN keadilan umat, maka TUHAN pun menginginkan umat-Nya, termasuk para nabi dan imam menyerukan pertobatan dan kembali mencari TUHAN dan berseru kepada-Nya. Sebab dalam keadilan TUHAN juga, TUHAN akan menghukum dan membalas umat-Nya yang tidak bertobat dan sebaliknya TUHAN akan memberkati jika bertobat. Umat perlu bertobat dari perbuatan-perbuatan yang jahat, dari perzinahan dengan menyembah allah lain dan dari perzinahan dengan isteri sesama mereka (band. Yer. 29: 23); dari ketidakadilan dalam rupa mencari untung dan pemerasan (band. Yer. 22: 17); dari kefasikan,  ketidakjujuran/dusta; dari penistaan firman TUHAN (Band. Yer. 23: 17). Singkatnya umat perlu bertobat karena telah melupakan perjanjian TUHAN dengan tidak taat dan tidak mendengarkan suara TUHAN serta tidak menyembah-Nya. Dalam konteks sekarang ini, kita perlu bertobat dari semua dosa, kesalahan dan hal yang tidak berkenan kepada TUHAN.

Jika pertobatan dengan segenap hati terjadi, maka TUHAN akan memberi kita, hati untuk mengenal TUHAN (band. Yer. 24: 7). TUHAN akan menaruh dan menuliskan firman-Nyanya dalam batin dan hati kita. TUHAN akan menjadi Allah kita dan kita umat-Nya. Setiap orang percaya akan mengenal TUHAN. Sebab bagi yang bertobat, TUHAN akan mengampuni kesalahan dan tidak lagi mengingat dosa kita (band. Yer. 31: 33-34).

Jika tidak ada pertobatan, maka TUHAN akan menimpakan kepada kita aib yang kekal dan noda yang kekal yang tidak akan terlupakan (Yer. 23:40); akan membuat kita menjadi sindiran dan kutuk (Yer. 24: 9).

Ambillah keputusan!

Berharaplah kepada janji TUHAN Keadilan kita! Amin. (TMP)