Apa alasan kuat bagi seseorang memutuskan untuk menaati sebuah peraturan, misalnya menggunakan helm saat mengendarai motor atau menggunakan seat belt saat mengendarai mobil? Apakah untuk keamanan saat berkendara, atau jangan-jangan karena takut ditilang polisi? Kenyataannya banyak orang menaati peraturan bukan karena kesadaran, tetapi karena takut hukuman.Begitu pula dalam menuruti Firman Tuhan. Apa yang mendasari kita dalam menuruti Firman-Nya? Tentu perlu alasan yang kuat dan mengikat, sehingga kita mau dan mampu menuruti atau menaati Firman-Nya.

Dasar dari sebuah ketaatan adalah KASIH. Tuhan Yesus berkata:“Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti Firman-Ku”(23a). Tidak ada kasih yang tidak nampak dalam ketaatan. Inilah pesan yang Yesus katakan kepada para murid-Nya.  Ia menjanjikan Penghibur yaitu Roh Kudus bagi mereka yang taat pada Firman-Nya. Roh kudus yang akan mengingatkan dan menuntun mereka melakukan apa yang Yesus ajarkan. Bahkan Ia menjanjikan damai sejahtera kepada mereka (26-27). Damai sejahtera (dalam bahasa YunaniEirene, berarti damai,harmonidan ketenangan), bukanlahdamai sejahtera yang ditawarkan dan diberikan oleh dunia, tetapi damai yang berasal dari Allah sendiri. Hidup dalam damai sejahtera bukanlah hidup tanpa persoalan,tetapi hidup yang menang atas persoalan yang kita hadapi dengan tetap taat pada Firman-Nya.

Bagaimana dengan kita? Apakah dalam hidup ini, kita sudah menjadi penurut-penurut Firman Tuhan? Apakah kita telah menaati Firman Tuhan setiap hari? Memang tidak mudah mewujudkannya, tetapi bagi kita yang sungguh-sungguh mau menuruti Firman-Nya,dalam ketaatan didasarkan kasih kita kepada-Nya, Ia akan memberikan Roh Kudus yang memampukan kita melakukan yang Allah kehendaki.Roh Kudus yang menghadirkan damai sejahtera bagi kita,bukan ketenangan yang semu yang hanya bersifat sesaat seperti narkoba, obat penenang atau hiburan, yang sesungguhnya tidak pernah menyelesaikan persoalan kita, namun damai sejahtera sejati yang memberi ketenangan. Tuhan Yesus berkata: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu”(27).Damai sejahtera inilah yang Tuhan Yesus berikan kepada kita sebagai pribadi-pribadi yang mengasihi-Nya dan hidup dalam ketaatan akan Firman-Nya. Maukah kita memperoleh damai sejahtera itu? Marilah kita turuti Firman-Nya dalam ketaatan dan sukacita! (LMP)