Memasuki tahun yang baru, tentu kita selalu bertanya apa resolusi kita di tahun yang baru? Apa sajakah harapan-harapan kita yang belum tercapai di tahun yang telah berlalu dan masih ingin kita capai di tahun selanjutnya? Baik itu, mengharapkan lulus dari studi, ingin berhasil diet atau menurunkan berat badan, ingin mendapatkan pekerjaan, pasangan hidup, seorang anak dalam rumah tangga, atau bahkan mengharapkan kesembuhan dan pemulihan dari Allah. Mungkin itu hanya beberapa contoh dari harapan-harapan yang biasanya menjadi resolusi kita di tahun yang baru.Namun pernahkah dalam meraih harapan-harapan itu, kita merasa seorang diri tanpa pertolongan Allah? Di manakah Allah? Apakah peran Allah hanya terhenti saat kita belum mencapai resolusi kita?Ataukah dalam mencapainya, ternyata Allah hadir dan bergumul bersama kita?
Salah seorang dosen saya mengatakan: “Allah tidak sama dengan seorang pembuat jam tangan.” Karena seorang pembuat jam tangan, akan membuat jam tangan yang setelah jam tangan itu selesai dibuat, lalu dijual kepada pemiliknya yang baru. Apa yang akan terjadi pada jam tangan itu, tidak lagi menjadi tanggung jawab dan kendali si pembuat jam tangan. Perannya hanya sampai pada bagaimana jam tangan itu selesai dibuat. Namun tidak demikian dengan Allah, ketika Ia menciptakan umat-Nya, Ia akan diam bersama umat-Nya. Artinya Allah turut berproses dalam setiap proses kehidupan umat-Nya, baik dalam kebahagiaan umat-Nya bahkan dalam pergumulan dan penderitaan umat-Nya, dan tidak hanya pada masa sekarang, tapi juga pada masa mendatang, Allah merancangkan masa depan yang kekal bagi umat ciptaan-Nya itu. Totalitas Allah itulah yang disebutkan oleh Kitab Wahyu sebagai Alfa dan Omega.
Alfa dan Omega adalah huruf pertama dan terakhir dalam abjad Yunani, sering menjadi simbol dari “yang pertama” dan “yang terakhir.” Allah yang adalah Alfa dan Omega menujukkan tentang kesempurnaan dan totalitas Allah sebagai pencipta dunia dan segala isinya. Dalam pasal 21, menekankan bahwa Allah yang adalah Alfa dan Omega akan memperbaharui kehidupan umat-Nya. Dunia yang penuh dengan kejahatan, perang, penyakit, dan kecemaran akan berlalu dan digantikan dengan langit yang baru dan bumi yang baru. Maksudnya adalah Allah turut merasakan penderitaan umat-Nya, Ia akan tinggal di tengah orang-orang beriman dan disitu tidak ada lagi kelaparan, penderitaan, dan kematian untuk selama-lamanya. Bahkan orang yang haus akan diberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.Mata air menggambarkan Allah adalah sumber kehidupan umat-Nya. Kehadiran Allah sungguh nyata dalam kehidupan umat-Nya dan hidup bersama Allah sungguh indah dan sungguh berpengharapan.
Kita memiliki Allah yang menjamin kehidupan umat-Nya. Apakah kita sebagai umat-Nya, masih meragukan peran-Nya dalam hidup kita? Apakah kita memutuskan untuk menyerah ketika harapan-harapan dan resolusi kita belum terwujud? Tetaplah mengandalkan peran Allah dalam mencapai resolusi kita di tahun 2017 ini. Apapun hasil dari harapan-harapan dan resolusi kita, yakinlah Allah sedang memperbaharui dan meneguhkan iman percaya kita, agar kita tidak hanya tertuju pada harapan-harapan kita, tapi lebih tertuju kepada Dia yang adalah sumber pengharapan kita. Selamat memasuki tahun 2017 dengan yakin dan teguh bahwa Allah hadir di setiap musim kehidupan kita, jangan takut dan gentar, mari beresolusi! (LMP)