Hari ini, kita memasuki Minggu ketiga Adven, yang dikenal dengan sebutan Minggu Gaudete. Kata Latin Gaudete berarti "Bersukacitalah!". Nuansa ungu masa Adven kini diselingi oleh warna merah muda (pink) yang salah satunya tampak di lilin ketiga. Gereja seakan memberi jeda sejenak untuk mengingatkan kita bahwa Tuhan sudah dekat! Inilah seruan sukacita di tengah masa penantian yang diwarnai dengan kebimbangan dan kesulitan hidup.
Kita hidup dalam dunia yang penuh dengan "krisis”, entah itu krisis ekonomi, krisis kesehatan, krisis keadilan, maupun krisis bencana alam yang sedang terjadi akhir-akhir ini. Kadang, saat kita melihat krisis di depan mata, kita mungkin bertanya-tanya, seperti pertanyaan yang diajukan murid-murid Yohanes Pembaptis kepada Yesus, "Engkaukah Dia yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" (ayat 3b). Kekhawatiran dan keraguan menjadi respons manusiawi seseorang terhadap krisis yang terjadi.
Namun, di tengah keraguan itulah, pesan bacaan Alkitab kita hari ini justru mengajak kita untuk tetap berpengharapan. Ketika Yesus menjawab pertanyaan para murid Yohanes Pembaptis, Ia tidak memberikan jawaban yang bombastis. Ia hanya meminta mereka melihat kenyataan yang terjadi: "orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, penderita penyakit kulit ditahirkan, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik" (ay. 5).
Pesan Yesus jelas: pemulihan dari Allah tidak harus datang dalam bentuk yang kita harapkan, tetapi juga bisa hadir dalam perbuatan kasih yang dapat kita lihat dan alami terus-menerus. Krisis di sekeliling kita, baik kesulitan hidup, penderitaan, maupun ketidakpastian memang nyata. Tetapi, semua itu tidak pernah meniadakan harapan kita akan pemulihan yang sedang dan terus menerus dikerjakan Allah.
Sukacita dalam Minggu Gaudete bukanlah sikap abai terhadap krisis. Sebaliknya, sukacita ini adalah buah dari iman yang teguh, bahwa meskipun badai masih melanda, pengharapan masih tersedia bagi kita. Untuk itu, mari berjuang:
- memelihara pengharapan, sebab Allah yang Mahakuasa sedang bekerja melalui tangan kita dan melalui setiap pembaruan kecil yang terjadi di sekitar kita.
- mewujudkan sukacita bukan dalam perayaan, tetapi dalam tindakan nyata yang memulihkan dan menghadirkan kabar baik bagi sesama, terutama mereka yang membutuhkan.
Jika saat ini kita sedang menghadapi krisis, kiranya krisis itu tidak menghilangkan pengharapan kita. Sebab, pengharapan sejati muncul dari keyakinan bahwa Allah yang setia terus menerus mengadakan pemulihan bagi seluruh ciptaan. Selamat menghayati Minggu Gaudete dengan penuh harap. Biarlah lilin merah muda (pink) Adven menyalakan kembali semangat kita! Maranatha! [FYM]