SAHABAT YANG “ BERSAHABAT”
Ah…….judul di atas kelihatan sangat mengada-ada. Mana mungkin ada “sahabat” yang “tidak bersahabat”? Kata “bersahabat” memang merujuk pada sebuah tindakan yang tidak saja baik tetapi juga berdampak baik.
Ada cerita tentang Badu. Badu seorang teman yang setia bagi sahabatnya. Tetapi ia mempunyai tabiat yang kasar dan sombong pada orang-orang yang tidak dianggap sebagai temannya. Sahabat-sahabat Badu sama sekali tidak ada yang pernah mempersoalkan apalagi mengingatkan agar Badu merubah sikap tersebut. Mereka justru cenderung menutup-nutupi dan memujanya sebagai jagoan, karena mereka sangat “sayang” pada Badu ini. Maka makin menjadi-jadilah si Badu ini, seakan tak ada batas dan tak ada lawan! Akhirnya dia tersandung masalah dan diperkarakan ke polisi karena tindakan kasarnya pada seseorang, Karena orang yang sangat dekat dengannya, tidak mengingatkan bahkan tidak mau mendampinginya untuk Badu sadar dan berubah. Ini adalah contoh bagaimana persahabatan tersebut tak memberi dampak baik dan membawa perubahan yang baik
Allah Bapa di surga yang menunjukkan kasih-Nya kepada manusia berdosa dengan hadir, lahir ke dunia datang melawat manusia untuk menyelamatkan manusia dari dosa sebagai tindakan yang menunjukan sebuah persahabatan sejati yang membawa pembaharuan hidup bagi setiap orang yang percaya pada-Nya (Yohanes 3:16). Persahabatan yang mengarah bukan hanya untuk kehidupan sementara di dunia ini saja, melainkan juga dalam kekekalan. Jadi ada dimensi lain yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah persahabatan, yaitu motivasi “membawa pembaharuan sikap” menuju pembaharuan hidup dalam sebuah persahabatan. Diluar itu maka yang terjadi adalah proses pembusukan !
Mulai 30 November 2014 kita semua akan memasuki minggu-minggu Adven mempersiapkan diri menyambut datang-Nya Yesus Kristus sebagai Sahabat Sejati. Saat itu pun akan menjadi kesempatan bagi kita memaknai kembali persahabatan yang ada dan yang akan ada. “Menjadi Sahabat Yang Bersahabat” membawa pembaharuan hidup bagi kita dan bagi sahabat kita karena kita memiliki Sahabat Sejati dalam diri Yesus Kristus.