PELAYANAN KASIH WILAYAH XI KE RUMAH-RUMAH SINGGAH


Sesuai dengan tujuan kegiatan pelayanan keluar Wilayah XI, yaitu mendorong jemaat, simpatisan dan pengurus wilayah untuk berbagi kasih pada kaum marginal dalam pelayanan kasih rutin berkala di lingkungan wilayah XI, maka pada 15 Januari  2015 yang lalu beberapa Pengurus Wilayah XI mengadakan kunjungan kasih ke beberapa rumah singgah yaitu Panti Werdha Taman Gracelil yang berlokasi di kawasan Gunung Putri Bogor dan Panti Asuhan Maranatha yang berlokasi di Ciawi dan pada 29 Januari 2015 yang lalu beberapa Pengurus juga melakukan kunjungan ke Rumah Doa Rawadas dan Sekolah Minggu di Cimuning.

Oma/opa para lansia yang tinggal di Taman Gracelil senang sekali dan rindu mendapat kunjungan, beberapa opa yang senang bernyanyi mendendangkan lagu-lagu dalam bahasa Jawa dan bahasa Mandarin sehingga para pendengar dan pengunjung menjadi terhibur dengan keceriaan para lansia disana. Tuhan yang Maha Kasih mengirimkan para suster/biarawati yang dengan sabar dan penuh kasih merawat para oma-opa disana, ditempat yang terpencil dan jauh dari keramaian.

Dari Taman Gracelil kami meneruskan kunjungan ke Panti Asuhan Ciawi, dimana disana dititipkan anak-anak yang menjadi korban bencana  alam tsunami di Pulau Nias beberapa tahun yang lalu, dimana pada awal keberadaan mereka, komunikasi pun sangat sulit karena mereka tidak memahami bahasa Indonesia, bahkan baca dan tulispun mereka tidak mampu. Dengan kasih dan berkat Tuhan, melalui begitu banyak pergumulan kini anak-anak tersebut sudah tumbuh menjadi remaja-remaja yang cakap, beberapa diantaranya bahkan sudah menyelesaikan sekolah menengah kejuruan dan kembali ke kampung halamannya untuk membagikan ilmu dan kasih yang didapatkan dari para pengasuhnya (Keluarga Pdt.Matius Ginting) untuk disalurkan hingga dapat membantu kemajuan dan pengembangan di kampung halamannya sebagai perwujudan cita-cita luhur mereka.

Rumah Doa Rawadas yang terletak di tepi pemakaman Pondok Kelapa, merupakan wadah yang menampung keluarga-keluarga Kristen dengan mata pencaharian sebagai pemelihara/pembersih makam, pemulung, pengemudi/kenek bis kota yang tinggal di sekitar kawasan tersebut. Melalui berbagai perjuangan dan pergumulan, kasih Tuhan tetap nyata sehingga para pengurus yang mengupayakan pendidikan kerohanian Kristen, kebersihan dan kesehatan serta juga pedidikan baca tulis bagi anak-anak boleh tetap bertahan disana. Saat ini Sekolah Minggu Jumat Ceria tetap berjalan dan bahkan kini pun telah berjalan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)  GLORIA.

Pada saat kunjungan, kami membawa bahan/alat peraga dan bahan pengajaran bagi anak-anak sekolah minggu di Rawadas serta bantuan untuk merapihkan bangunan PAUD dengan dinding penuh lubang karena tidak dilapis semen serta pada saat hujan selalu tampias, sehingga menyulitkan penyimpanan buku dan lain-lain. Pengadaan perpustakaan yang pernah menjadi impian pengurus di Rawadas sementara ini belum dapat diwujudkan dengan keterbatasan tenaga dan tempat simpan yang memadai.

Dari Rawadas, Pengurus Wilayah XI melanjutkan perjalanan menuju kawasan Cimuning dan berkunjung ke Sekolah Minggu Kamis Ceria yang bernaung dibawah GPIA. Letak komunitas ini cukup jauh dan terpencil, dilayani tenaga sukarela guru-guru Sekolah Minggu muda dan tegar untuk melayani anak-anak di kawasan tersebut. Sekolah Minggu Rabu Ceria yang dikelola dibawah GPDI dan terletak dikawasan Cimuning-Cijengkol, secara berkala mendapatkan bantuan buku-buku cerita rohani dan buku-buku pengetahuan yang pada akhirnya menjadi sebuah perpustakaan kecil dan digunakan sebagai sarana Pekabaran Injil oleh pengurusnya (Keluarga Pdt.Rumapea).

Pelayanan kasih ini dilaksanakan oleh Pengurus Wilayah XI secara berkala dengan mengunjungi rumah-rumah singgah tersebut secara berkesinambungan. Dalam kunjungan yang dilakukan, berkat Tuhan melalui tangan kasih jemaat yang disalurkan berupa kebutuhan pangan/natura/susu, kebutuhan bahan/alat pembersih/kesehatan, kebutuhan bahan/alat peraga/ pengajaran bagi anak-anak, juga kebutuhan buku-buku rohani dan buku-buku pengetahuan umum serta kebutuhan khusus lain yang menjadi permintaan mereka.

Kiranya berkat Tuhan yang tidak pernah putus boleh tetap tersalur bagi kaum marginal yang membutuhkannya  pada tahun-tahun  pelayanan yang akan datang melalui jemaat GKI Kebayoran Baru khususnya. (Sekretariat Wilayah XI-GKIKB-Februari 2015).