JEMAAT WILAYAH XI BERBAGI KASIH MELALUI NASI DAN LAUK


Sesuai dengan salah satu visi GKI Kebayoran Baru yaitu menjadi jemaat Kristen yang mengasihi Allah, sesama manusia dan lingkungannya dengan menjadi murid, saksi dan hamba Allah untuk memberitakan Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat serta mengutamakan keakraban, keterbukaan, dan menjangkau keluar, Pengurus dan Jemaat Wilayah XI berusaha meningkatkan pelayanan kasih jemaat dan membangun dialog dan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka mewujudkan pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan/atau pelayanan sosial lainnya.Pelayanan Kasih pada kesempatan ini dilaksanakan bagi masyarakat tak mampu/prasejahtera dan kaum marginal, sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat prasejahtera dan kaum marginal.

Pada hari Kamis, 19 Februari 2015 pagi yang lalu beberapa Pengurus Wilayah XI bersehati melakukan pelayanan dengan berbagi kasih melalui pembagian Nasi dan Lauk dalam box kepada masyarakat pra-sejahtera di lingkungan tempat penimbunan sampah akhir yang berlokasi di Bantar Gebang, yang masih masuk dalam lingkungan Wilayah XI. Kedatangan kami disambut dengan rangkaian gunung sampah yang dikelola secara teratur di tepi kiri dan kanan jalan, bahkan beberapa gunung sampah sudah ditumbuhi pepohonan hijau yang memang ditanami khusus untuk tujuan penghijauan. Amboi .... bukan main banyaknya (tonage) sampah hasil buangan warga Jakarta ... !!! Beberapa truk sampah mondar-mandir menimbang bobot sampah yang dibawanya pada tempat penimbangan sampah untuk kemudian mengumpulkannya pada suatu area sebelum dijadikan/diproses menjadi gunung sampah berikutnya. Akankah gunung sampah ini terus bertahan dan menjadikan dampak yang tidak sehat bagi lingkungan sekitar kita, yang nota-bene baunya bisa mencapai jarak puluhan km terutama sehabis hujan .... akankah ada upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah sampah warga Jakarta ini ... ???

Komunitas yang kami kunjungi dikoordinir oleh teman-teman mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Sanggar Satu Untuk Semua Foundation di Bantar Gebang. Teman-teman mahasiswa dan pelajar dengan kepedulian sosial yang luar biasa, masih rela berbagi waktu dengan anak-anak pemulung di komunitas Sanggar Satu Untuk Semua, dimana mereka berbagi ilmu setiap minggu dengan memberi pengajaran kepada anak-anak tersebut, hampir serupa dengan program adik-asuh yang dilayankan di GKI Kebayoran Baru. Tidak hanya mengajarkan pelajaran sekolah, namun mereka juga mengajarkan kebersihan dan kesehatan bagi anak-anak.

Pengantar acara disampaikan oleh Sdr.Edka sebagai wakil dari Sanggar Satu Untuk Semua disambut dengan sepatah kata dari Pengurus Wilayah XI (ibu Grace) yang menyampaikan bahwa Nasi dan Lauk yang disiapkan dibuat dengan rasa kasih dan merupakan ungkapan syukur dari jemaat Wilayah XI GKI Kebayoran Baru dengan harapan bermanfaat bagi anak-anak disana.

Nasi dan lauk dalam box ini dibagikan terutama untuk anak-anak yang belajar di Sanggar tersebut, dimana yang aktif belajar hanya sejumlah 70-80 anak setiap minggu, sedangkan anak-anak lain hanya muncul pada kesempatan-kesempatan tertentu. Oleh karena itu panitia membagikan “kupon” agar pembagian nasi dalam box berjalan lancar dan tertib. Pada kesempatan ini, 350 kupon hanya dibagikan khusus kepada “anak-anak” yang ada pada komunitas tersebut, walaupun mereka tidak aktif bergabung dalam sanggar, namun pada saat penukaran kupon dengan nasi dalam box, banyak orang tua yang ikut “mengantar” anak-anak itu, sehingga suasana menjadi sangat meriah dan hiruk pikuk.

Selepas dari Bantar Gebang, kami melanjutkan perjalanan ke Pondok Gede menuju kompleks Bumi Makmur, kompleks BDN dan kompleks BKKBN serta area Pasar Pondok Gede untuk membagikan 150 Nasi dan Lauk bagi masyarakat prasejahtera seperti tukang becak, pemulung dan pedagang asongan yang “mangkal” disekitar area tersebut dan diterima dengan penuh rasa syukur. Program kegiatan pelayanan ini dilaksanakan secara periodikal sebagai ungkapan

syukur jemaat GKI Kebayoran Baru umumnya serta jemaat Wilayah XI khususnya untuk berbagi kasih terhadap sesama, kiranya berkat Tuhan yang tiada putus-putusnya dapat senantiasa disalurkan bagi kaum marginal yang membutuhkan pada pelayanan kasih yang akan datang.

(Sekretariat Wilayah XI – Februari 2015 - mb)