BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH BULAN SEPTEMBER 2015
LATAR BELAKANG
Kepemimpinan Allah sebagai Sang Gembala Agung senantiasa berlaku di sepanjang sejarah kehidupan umat-Nya. Kepemimpinan Allah nyata melalui setiap orang yang diutusnya di tengah-tengah kehidupan umat-Nya. Nabi Zakharia adalah salah seorang yang Allah pakai untuk memimpin umat-Nya. Kehadiran nabi Zakharia dalam rangka memenuhi peran Sang Gembala Agung dalam kehidupan umat-Nya. Nabi Zakharia hadir sebagai gembala sebagaimana yang dikehendaki Allah bagi umat-Nya. Namun respon umat Israel tidak sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Maka Allah membiarkan umat-Nya hidup dalam kepemimpinan gembala yang tidak memperhatikan kehidupan umat, melainkan untuk kepentingannya sendiri.
Para pakar kebanyakan menafsirkan Zakharia 11:4-17 sebagai alegori. Disebut dalam buku Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, Penerbit Kanisius; sebagai alegori gembala. Kehadiran gembala dalam konteks perikop Zakharia 11 ini adalah gambaran Allah sendiri bagi umat-Nya. Allah yang mengutus nabi Zakharia di tengah-tengah umat-Nya sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Gembala bagi umat Allah yang harus dilakukan oleh Nabi Zakharia merupakan gambaran dari peran Allah sebagai gembala atas kehidupan umat-Nya. Umat-Nya sebagai domba-domba yang hidup dalam pemberontakan kepada Allah. Dalam kondisi yang demikian, nabi Zakharia sudah tidak tahan menghadapi respons domba-domba yang buruk itu, sehingga dia tidak mau terus menggembalakan (11:8-10). Upah sebesar tiga puluh uang perak merupakan simbol dari Yesus Kristus yang dijual oleh Yudas dengan harga yang sama. Sikap memberontak dari domba-domba-Nya itu membuat Allah membiarkan mereka dipimpin oleh gembala-gembala yang tidak bertanggung jawab dan mengalami kekalahan serta penganiayaan dari bangsa-bangsa lain. Namun demikian dalam kemurahan Allah, meskipun Allah menghukum umat-Nya yang memberontak, ada pula pemulihan Allah terhadap umat-Nya. Pemulihan yang dengan pembebasan dari penjajahan (12:1-9) maupun pertobatan dan pembaruan.
APLIKASI
Perikop ini mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan dosa ada dampaknya. Allah dalam kasih-Nya menempatkan umat dalam proses pembelajaran yang tidak pernah usai. Umat memiliki pengharapan bahwa Allah akan memulihkan. Pemulihan yang Allah nyatakan menempatkan respon umat untuk senantiasa hidup dalam pertobatan. Kehidupan yang selalu mau diperbarui. Kehidupan umat yang mau terus hidup dalam kepemimpinan Sang Gembala Agung yang penuh dengan kesetiaan.
PERTANYAAN REFLEKTIF
1. Bagaimana kehidupan umat Israel dan bagaimana pula Allah menyikapinya dalam bahan PA bulan Agustus yang lalu?
2. Jelaskan siapa yang dimaksud dengan dua macam gembala?
3. Bagaimana kehidupan umat sebagai domba yang dipimpin oleh Sang Gembala?
4. Bagaimana hidup kepemimpinan kita saat ini mulai dalam lingkup yang terkecil?
5. Apa yang menjadi komitmen kita sebagai umat-Nya dalam kehidupan yang dipimpin oleh Sang Gembala Agung? Tuliskan komitmen kita bersama dan doakan!
LAGU-LAGU PUJIAN :
“TUHAN, KAU GEMBALA KAMI”
(KJ. 407 : 1, 2, 3, 4)
Tuhan, Kau Gembala kami, tuntun kami, dombaMu; b’rilah kami menikmati hikmat pengurbananMu.
Tuhan Yesus, Jurus’lamat, kami ini milikMu, Tuhan Yesus, Jurus’lamat… kami ini milikMu
Kau Pengawal yang setia, Kawan hidup terdekat. Jauhkan kami dari dosa, panggil pulang yang sesat.
Tuhan Yesus, Jurus’lamat, kami mohon, b’ri berkat. Tuhan Yesus, Jurus’lamat, kami mohon, b’ri berkat
JanjiMu, Kaut’rima kami, walau hina, bercela; yang berdosa Kausucikan, Kaubebaskan yang lemah.
Tuhan Yesus, Jurus’lamat, kini kami berserah, Tuhan Yesus, Jurus’lamat…. kini kami berserah.
Kehendakmu kami cari, ingin turut maksudMu. Tuhan, isi hati kami dengan kasihMu penuh.
Tuhan Yesus, Jurus’lamat tak terhingga kasihMu. Tuhan Yesus, Jurus’lamat… tak terhingga kasihMu.
”GEMBALA BAIK BERSULING NAN MERDU ”
(KJ. 415 : 1, 2, 3)
Gembala baik bersuling nan merdu, membimbing aku pada air tenang,
dan membaringkan aku berteduh di padang rumput hijau berkenan.
Refr. O, Gembalaku itu Tuhanku, membuat aku tent’ram hening.
Mengalir dalam sungai kasihku kuasa damai cerlang, bening.
Kepada domba haus dan lesu, Gembala baik memb’rikan air segar;
ke dalam hati haus dan sendu dib’riNya air hidup yang benar. (Refr)
Di jalan maut kelam sekalipun ku tidak takut pada seteru,
sebab Gembala adalah Teman dan Jurus’lamat bagi diriku. (Refr)