• Slider 2
  • Slider 2
  • Slider 2
  • Slider 2
  • Slider 2
Jadwal
Hari Pukul Pendeta
Selasa Pagi Pdt. Woro Indyas Tobing
Rabu Pagi Pdt. Lily Ziane Thalo Jacobs
Rabu Pagi Pdt. Slamet Riyadi Siswaantara
Kamis Pagi Pdt. Tohom Marison Pardede
Kamis Pagi Pdt. Daniel Bani Winni Emma
Jumat Pagi Pdt. Lily Ziane Thalo Jacobs
Jumat Pagi Pdt. Woro Indyas Tobing
Jenis Rapat Hari, Tanggal
RAPAT BPMJ Jumat, 05 September 2025
RAPAT PERTEMUAN PELAYAN PENATUA-PENDETA Sabtu, 06 September 2025
RAPAT PMJ SENCURAMORUM Minggu, 07 September 2025
Hari Pukul Nama
Minggu 13:00:00 Agape Choir
Kamis 10:00:00 CYC Hosiana
Sabtu 16:00:00 Ensemble Talitha
Selasa 10:00:00 PS. Debora
Kamis 19:00:00 PS. Galilea
Rabu 10:00:00 PS. Hana Simeon
Jumat 16:00:00 PS. Penabur
Jumat 19:00:00 PS. Serafim
Rabu 18:00:00 PS. Wilayah I
Rabu 19:00:00 PS. Wilayah II
Kamis 17:00:00 PS. Wilayah III
Sabtu 16:00:00 PS. Wilayah IV
Rabu 17:00:00 PS. Wilayah IX
Minggu 13:00:00 PS. Wilayah V
Senin 17:00:00 PS. Wilayah VI
Selasa 18:00:00 PS. Wilayah VII
Minggu 12:30:00 PS. Wilayah VIII
Selasa 17:00:00 PS. Wilayah X
Minggu 09:30:00 PS. Wilayah XI
Sabtu 17:00:00 VG. Gloria
Sabtu 16:00:00 VG. Hosana
Selasa 19:00:00 VG. Largo
Minggu 14:00:00 VG. Psalmodier
Rabu 19:00:00 VG. Trinity
Sabtu 15:00:00 VG. Yedutun
Tanggal Poli Umum Poli Gigi

BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH - SEPTEMBER 2025

29 Agustus 2025
Tema : SISTEM NAVIGASI ORANG BERIMAN Bahan : 2 TIMOTIUS 3:14-4:5 Tujuan : Umat tetap menghayati Alkitab sebagai sumber nilai yang menjadi pegangan dalam menghadapi dan memanfaatkan perkembangan digital.  PENGANTAR Dalam keseharian, teknologi sudah menyediakan ”segalanya”. Jawaban atas berbagai pertanyaan, solusi untuk berbagai persoalan, hiburan instan dan sesuai kebutuhan yang dirasakan. Semakin tipis alokasi waktu maupun kerinduan kepada Tuhan. Teknologi digital sudah ”menempel” ke setiap orang. Gereja sebagai komunitas umat beriman, perlu terus hadir menjaga kesadaran, meningkatkan kepekaan serta kepedulian satu sama lainnya. Ritual berkumpul, berdoa, dan memuji Tuhan harus secara aktif digemakan terus menerus, baik kepada anak anak, generasi muda, maupun pada setiap individu yang tanpa sadar dan perlu mengalami digital detox (melepaskan ketergantungan dan terjebak dalam dunia virtual). Teknologi digital telah mengubah gaya hidup dan cara manusia bekerja dan memandang dunia, oleh karena itu harus dipastikan agar digunakan dengan bijak. Jika kita mampu menggunakan kemajuan teknologi dengan baik, sebenarnya Tuhan begitu dekat dengan kehidupan kita. Tanpa kedewasaan iman, kemajuan teknologi dapat menjadi godaan atau distraksi bagi penghayatan makna hidup dan relasi dengan Allah. Sejatinya, kemajuan teknologi dapat memudahkan kita untuk berdoa dan berjumpa dengan Tuhan. Tuhan dapat hadir menyapa kita melalui semua media yang disediakan bagi kita. SURAT 2 TIMOTIUS atar belakang 2 Timotius 3:14 - 4:5 berkaitan dengan kondisi Paulus yang sedang di penjara di Roma menjelang akhir hidupnya dan rasa kerinduannya kepada Timotius, yang kemudia ia gunakan untuk memberikan nasihat penting kepada Timotius untuk tetap setia pada Injil dan Firman Tuhan di tengah masa-masa sulit dan tantangan dari para pengejar palsu. Paulus mendesak Timotius untuk terus mengingat dan memperkatakan Kitab Suci, yang akan memperlengkapi untuk segala pekerjaan baik. Paulus juga mempersiapkan Timotius untuk mengambil alih estafet pelayanan setelah Paulus. Surat ini ditulis oleh Paulus sebagai nasihat pribadi yang menekankan agar Timotius tetap melanjutkan pelayanan menjadi penerus Paulus di tengah tantangan yang dihadapi. Dalam menghadapi berbagai tantangan, Paulus mengingakan Timotius akan pentingnya berpegang pada Firman Tuhan.  Paulus mengingatkan Timotius untuk tetap ”tinggal” dan ”Berpegang teguh” pada apa yang telah ia pelajari dan percayai sejak masa kecilnya dari Kitab Suci yang sudah ia terima. Kitab Suci yang memang memberikan manfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik dalam kebenaran. Timotius diharapkan untuk terus mempunyai semangat dalam mengabarkan Firman Tuhan di tengah-tengah tantangan zaman dengan selalu siap setiap waktu. Hal ini penting mengingat Timotius yang masih muda (1 Timotius 4:12) untuk terus penguasaan diri dalam segala hal. Menunaikan tugas pelayanan. Setiap zaman, ada tantangannya masing-masing. Kalau Timotius pada zamannya menghadapi tantangan melalui penderitaan juga para pengajar yang menyesatkan, maka sekarang tantangan zaman itu tetap ada di sepanjang kehidupan dengan wujud berbeda. Penderitaan itu tetap ada termasuk penderitaan yang dirasakan ketika menjadikan teknologi tuan atas hdiup. Sehingga melalui semuanya itu, iman justru semakin bertumbuh dan mendewasa.  PEMBAHASAN 1. Ceritakanlah pengalaman saudara dalam bersentuhan dengan teknologi digital? 2. Sejauh mana kedekatan saudara pada teknologi digital, mempengaruhi kehidupan? 3. Hal menarik apa yang saudara dapatkan dari Surat Paulus kepada Timotius dalam menghadapi tantangan pada zamannya? 4. Bagaimana saudara memaknai pengalaman hidup beriman saudara bersama dengan Tuhan saat ini dibandingkan dengan pengalaman hidup Timotius pada jamannya terkait dengan surat yang Paulus nyatakan? 5. Apa yang menjadi keputusan saudara untuk selalu beriman kepada Tuhan dalam menlanjutkan pengalaman hidup yang Tuhan percayakan? USULAN PUJIAN 1) NKB 116 ”Siapa Yang Berpegang” 2) KJ 379 ”Yang Mau Dibimbing Oleh Tuhan” 3) KJ 50 ”Sabda-Mu Abadi” 

BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH - AGUSTUS 2025

01 Agustus 2025
Tema : BERPIHAK PADA YANG TERPINGGIRKAN Bahan : Mazmur 82:1-8 Tujuan : Umat turut serta dalam karya Allah dalam memperjuangkan hidup berkeadilan bagi yang lemah dan Terpinggirkan  Mazmur 82 menggunakan gambaran sebuah situasi sidang. Allah menjadi hakim dan menegur kelaliman yang terjadi. Allah menuntut supaya yang diperbuat adalah keadilan dan keberpihakan kepada yang lemah dan terpinggirkan. Hal itu harus diperbuat oleh orang-orang yang memiliki kuasa.  PERTANYAAN DISKUSI : • Apakah tuntutan yang Sang Hakim berikan kepada orang-orang yang berkuasa menurut Mazmur 82? • Menurut Saudara siapakah orang- orang yang berkuasa? • Menurut Saudara siapakah mereka yang lemah dan terpinggirkan? Keberpihakan Allah pada mereka yang lemah dan terpinggirkan menunjukkan bahwa Allah tidak membiarkan para penguasa bertindak semena-mena atas kehidupan orang lemah, orang sengsara dan berkekurangan dan orang miskin. Allah menghakimi para penguasa atas kegagalan mereka untuk: • Memberikan keadilan kepada mereka yang lemah dan kepada anak yatim. • Membela hak orang sengsara dan kekurangan. • Melepaskan orang miskin dari cengkraman orang fasik. • Menuntun ke jalan yang benar mereka yang tidak mengerti. PERTANYAAN DISKUSI: • Apakah keberpihakkan Allah kepada orang yang lemah dan terpinggirkan terus berlangsung dalam kehidupan kita saat ini? • Bagaimana sikap dan tindakan kita menghadapi penguasa-penguasa yang gagal menegakkan keadilan bagi orang-orang yang lemah dan terpinggirkan? Di tengah kehidupan yang penuh tantangan ini, Allah tidak akan membiarkan mereka yang berkuasa dapat semena-mena menghancurkan kehidupan orang lemah dan terpinggirkan. Ia akan bertindak menyatakan kuasa Nya atas semesta dan manusia ciptaan-Nya. Karya kasih-Nya akan dunia ini tidak akan berhenti dinyatakan melalui kehidupan umat-Nya.   PERTANYAAN DISKUSI: • Sudahkah Saudara memperjuangkan hidup berkeadilan bagi yang lemah dan terpinggirkan? • Apa tindakan konkrit yang dapat dilakukan untuk menyatakan keadilan bagi mereka yang lemah dan terpinggitkan dengan kemampuan yang Saudara miliki?

BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH – JUNI 2025

07 Juni 2025
Tema : TAK PERNAH SENDIRI Bahan : (Yohanes 14:8-17,25-27) Tujuan : Umat menyadari bahwa dirinya tidak pernah sendiri, karena Roh Kudus selalu menyertai sehingga ia pun terbuka kepada sesama yang kesepian. Pengenalan murid-murid terhadap Yesus bisa jadi sama seperti orang-orang yang berada dalam kelompok tertentu yang dipimpin dan dikoordinir seseorang dalam kehidupan masyarakat Yahudi. Perjalanan waktu akan mengantarkan orang yang menjadi panutan dan pemimpin punya kedudukan dan jabatan. Dengan keberhasilan yang diraih pemimpin maka para pengikut juga memperoleh peran, paling tidak mengubah hidup menjadi baik. Sekitar tiga tahun para murid mengikut Yesus, mereka masih berpengharapan untuk mendapat kenyataan atas “impian” mengikut Dia. Peristiwa Yesus yang mereka saksikan sehubungan penyaliban – kematian – kebangkitan bisa jadi mengubahkan pengenalan mereka semakin menguatkan dan meneguhkan Yesus yang menjadi guru dan panutan adalah orang luar biasa. Pertanyaan untuk diskus ; Apakah murid-murid punya penilian lain terhadap Yesus selama mengikut Dia, ataukah mereka juga mengetahui Yesus itu tidak sama dengan pemimpin lain? Filipus salah satu dari keduabelas murid yang mempertanyakan keberadaan gurunya untuk menunjukkan ke Allah-an dalam Sang Bapa kepada dirinya dan murid lain ay. 8. Sangat dimungkinkan pengenalan murid murid terhadap Yesus lebih pada pengenalan sisi kemanusiaan dan belum sampai pada pemahaman keilahian Yesus. Peristiwa Yesus membuat mereka berproses dan perlu waktu dengan cara mereka sendiri mengetahui siapa Yesus yang sebenarnya. Jawaban Yesus terhadap Filipus menegaskan Filipus dan murid lainnya lebih mengenal Yesus sebagai manusia seperti diri mereka semua. Ay. 10 sangat jelas menegaskan kesatuan Sang Bapa dengan Yesus yang terwujud dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya.   Pertanyaan untuk diskusi; Mengapa pengenalan itu penting dan harus muncul dalam diri seseorang? Sejauh mana proses untuk mengenal itu diperlukan? Termasuk di dalamnya mengenal ke-Allah-an Yesus.  Kenaikan-Nya ke surga tidak menjadikan murid-murid dan orang percaya ditinggalkan begitu saja. Murid murid tidak menjadi seperti anak-anak ayam yang ditinggal oleh induknya. Injil Yohanes mengisahkan bagaimana Yesus menjanjikan Penolong setelah Dia tidak lagi hadir dalam tubuh kemanusiaan yang dibatasi oleh ruang dan waktu.  Dari surga tempat Yesus kembali kepada kemuliaan-Nya, maka kekuasaan pada diri-Nya meliputi surga dan bumi. Kehadiran Penolong bukan berarti kita tidak membutuhkan dan tidak memerlukan lagi orang lain dan ciptaan lain. Penolong justru dicurahkan bagi orang-orang yang bersatu hati dan hidup dalam kasih, sebagaimana Yesus dan Bapa adalah satu. Murid-murid yang ditinggal Yesus setelah kenaikan-Nya ke surga tidak ditinggal sendiri dan menjadi orang-orang yang kesepian. Penolong yaitu Roh Kudus ay. 16,17 yang dicurahkan bukan sekadar menemani, tetapi ikut berjuang bersama kita. Hal itu nampak dengan perubahan hidup dan sikap para murid yang mampu meninggalkan rasa takut dan berani bersaksi memberitakan kabar baik. Penolong itu tinggal dan hidup bersama orang beriman untuk setia sampai akhir hayat.  Pertanyaan untuk diskusi; Bagaiman kita yang disertai Roh Kudus mendampingi orang yang merasa kesepian, takut, cemas dan kehilangan harapan sementara yang kita dampingi adalah orang Kristen? Bisa jadi orang yang kesepian dan kehilangan harapan mengambil cara untuk bunuh diri. Bagaiman kita meyakinkan bahwa Tuhan hadir dan menolong?  Percaya kepada Yesus berarti juga percaya kepada Bapa dan Roh Kudus (I Yoh 5:7) – kasih menjadi penting dalam perjalanan iman agar kita dapat menyatu bersama Yesus dan Sang Bapa. Kasih merupakan tindakan Allah yang diberikan tanpa batas dan tuntutan. Sebagai umat pilihan-Nya, kita hanya menanggapi kasih dengan iman dan kesetiaan. Kepada Filipus Yesus menegaskan, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku” ay. 15 – yang berarti baik Filipus, murid lain dan siapapun yang mengikut Dia menyediakan diri untuk tunduk dan patuh kepada-Nya.  Pertanyaan untuk diskusi ; Sanggupkah Filipus, murid lain dan kita menuruti apa yang Yesus mau? Janji akan hadir-Nya Penolong menggantikan kehadiran Yesus secara phisik dinyatakan Yesus sendiri saat berkumpul sebelum kenaikan-Nya ke surga. Ay. 25. Dengan janji yang dinnyatakan Yesus, maka murid-murid dan setiap orang percaya tidak ditinggalkan begitu saja. Pastinya murid-murid tidak ditinggalkan begitu saja. Mau tidak mau, dengan kesadaran mereka menata diri untuk siap karena waktu-Nya akan tiba. Tugas Yesus dalam dunia telah paripiurna – menyelamatkan orang berdosa dan Dia kembali dalam kemulian-Nya. Kenaikan-Nya ke surga selain menyediakan tempat bagi orang percaya dan menjadi juru syafaat maka Sang Penolong hadir dengan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.   Apa makna jangan gelisah dan gentar hatimu dalam ay. 27 menurut Saudara? [SRS]   

BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB BULAN MEI 2025

24 Mei 2025
Tema       :  GEMBALA ADALAH KITA Bahan      :  (Yohanes 21:1-19) Tujuan     :  Umat termotivasi dan siao diutus mengambil peran sebagai                       gembala dalam rangka memelihara kehidupan   I. PENDAHULUAN               Pada bagian ini, kita akan melihat bagaimana Yesus berinteraksi dengan murid-murid-Nya setelah kebangkitan-Nya. Khususnya, dalam percakapan antara Yesus dan Petrus, kita diberi pemahaman tentang panggilan kita untuk menjadi gembala bagi umat-Nya. Tema “Gembala Adalah Kita” mengajak kita untuk menyadari peran kita dalam memimpin, merawat, dan melayani orang lain, seperti yang telah dicontohkan oleh Kristus.   II. YOHANES 21:1-14 – PENAMPAKAN YESUS DI PANTAI DANAU TIBERIAS             Ayat 1-14 menceritakan bagaimana Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya setelah kebangkitan-Nya, di pantai Danau Tiberias. Murid-murid sedang menangkap ikan, tetapi mereka tidak menangkap apa-apa sepanjang malam. Ketika hari mulai siang, Yesus menampakkan diri lalu menyuruh mereka untuk melemparkan jala di sisi kanan perahu dan mereka menangkap ikan yang sangat banyak.             Yesus memberikan petunjuk praktis yang mengarah pada keberhasilan. Dalam kehidupan kita, Tuhan sering memberi petunjuk yang tampaknya sederhana, tetapi memiliki dampak yang besar. Sebagai gembala, kita juga dipanggil untuk mengikuti petunjuk Tuhan dan membimbing orang lain sesuai dengan kehendak-Nya.   DISKUSI: Dalam situasi apa Saudara pernah merasa seperti murid yang bekerja keras tetapi tidak mendapatkan hasil? Apa yang Tuhan ajarkan kepada Saudar dalam situasi tersebut? Bagaimana kita bisa mengenali suara Tuhan dalam hidup kita, terutama ketika kita mengalami kesulitan bahkan kegagalan?   III. YOHANES 21:15-17 – YESUS MEMULIHKAN PETRUS                 Ayat 15-17 berisi percakapan antara Yesus dan Petrus. Setelah makan bersama, Yesus bertanya kepada Petrus tiga kali, “Apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Setiap kali Petrus menjawab, “Ya, Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi-Mu,” dan Yesus berkata, “Gembalakanlah domba – domba-Ku.”   Mari kita lihat percakapan itu lebih detail: Yesus    :     ”Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?            Petrus   :     ”Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.”            Yesus    :     ”Peliharalah anak-anak domba-Ku.”             2.   Yesus    :     ”Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?”             Petrus   :     ”Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.”             Yesus    :     ”Gembalakanlah domba-domba-Ku.”         3.   Yesus    :     ”Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?             Petrus   :     ”Tuhan, engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.”    Yesus    :     ”Peliharalah domba-domba-Ku.”   Dengan menjabarkannya seperti itu, kita bisa melihat bahwa ada sedikit perbedaan dari cara Yesus bertanya, Petrus menjawab, dan perkataan Yesus selanjutnya. Ada yang menilai bahwa perbedaan ini bisa menyimpan arti tertentu. Tetapi ada juga yang menganggap sekalipun berbeda, tetapi intisari dari rangkaian kalimat itu tetap sama. Yesus mengulang pertanyaan ini untuk memulihkan Petrus setelah ia menyangkal Yesus tiga kali sebelumnya. Hal itu tampak saat ada keterangan ‘Petrus pun merasa sedih karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya’. Yesus menegaskan bahwa mengasihi-Nya harus dibuktikan dengan tindakan nyata, yakni merawat dan menggembalakan umat-Nya. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk menunjukkan kasih kepada Tuhan dengan melayani orang lain.   DISKUSI: Apa yang Saudara pahami dari pertanyaan Yesus yang diajukan tiga kali kepada Petrus? Mengapa pertanyaan ini penting bagi pelayanan kita sebagai gembala? Petrus yang pernah gagal tetap dipilih oleh Yesus untuk menggembalakan domba-domba-Nya. Apa artinya ini bagi kita yang mungkin merasa tidak layak untuk melayani?   IV. YOHANES 21:18-19 – MENGIKUTI YESUS SEPANJANG HIDUP       Ayat 18-19 menyatakan bahwa Yesus memberi tahu Petrus bahwa ia akan mengakhiri hidupnya dengan cara yang penuh pengorbanan. Meskipun demikian, Yesus tetap berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku.”       Mengikuti Yesus sebagai gembala berarti kita juga harus siap untuk mengorbankan diri. Gembala yang sejati adalah seseorang yang rela mengasihi dan melayani orang lain dengan penuh komitmen, meskipun ada tantangan dan pengorbanan yang harus dihadapi. Panggilan menjadi gembala bukanlah panggilan yang mudah, tetapi itu adalah panggilan yang memuliakan Allah.   DISKUSI: Apa pengorbanan yang mungkin Saudara hadapi jika mengambil peran sebagai gembala bagi orang lain? Bagaimana kita bisa mempersiapkan diri untuk menjadi gembala yang setia, meski tahu bahwa ada tantangan dan pengorbanan yang harus dilakukan?   V. PENUTUP                 Melalui bacaan ini, kita belajar bahwa menjadi gembala bukan hanya tentang memimpin, tetapi juga tentang merawat, mengasihi, dan siap berkorban. Sebagai orang Kristen, kita semua dipanggil untuk menggembalakan orang lain dalam berbagai cara, baik itu dalam keluarga, komunitas, gereja, atau bahkan di tempat kerja. Mengikuti Kristus berarti kita juga mengikuti teladan-Nya dalam melayani dan menggembalakan dengan kasih yang tulus.   USULAN LAGU: NKB 210 – “Ku Utus Kau” KJ 415 – “Gembala Baik Bersuling Nan Merdu” NKB 211 – “Pakailah Waktu Anugerah Tuhanmu” KJ 407 - “Tuhan Kau Gembala Kami”  

KLINIK PRATAMA WAHANA ASIH

08 Maret 2025
Kami telah melayani pasien BPJS, bergabung dengan Faskes BPJS Wahana Asih dapat melalui JKN Mobile No. Faskes 0112B170   DOKTER UMUM pelayanan Dokter Umum dilengkapi dengan penunjang diagnostic USG dan EKG DOKTER GIGI Pelayanan Dokter Gigi, meliputi: pengobatan, Pasang Crown, Protesa, Pembersihan Karang Gigi AKUPUNTUR  Pelayanan Akupuntur Pengobatan  

BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH – FEBRUARI 2025

10 Februari 2025
PENDAHULUAN Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan, setiap kita merupakan anak-anak Tuhan yang dipilih oleh Tuhan untuk melakukan misi Tuhan dalam dunia ini. Tuhan tidak menciptakan kita bukan sekadar untuk hidup dan menikmati kehidupan tetapi juga diutus untuk melaksanakan misi Tuhan di dalam dunia. Setiap kita diutus dan diperlengkapi oleh Tuhan ke dalam dunia dengan tugas dan talenta kita masing-masing. Diantara kita ada yang diutus ke dunia pekerjaan, ke pelayanan gereja, ke dalam rumah tangga, ke dalam pemerintahan, ke dalam dunia bisnis, dan lain- lain. Seluruh isi dunia ini adalah tempat dimana Tuhan mengutus kita untuk menjalankan misiNya, ketika Tuhan mengutus maka Tuhan juga memperlengkapi. Termasuk sebagai gereja, GKI Kebayoran Baru (GKI-KB) adalah adalah gereja yang diutus ke dalam dunia untuk memberitakan kabar keselamatan dan membawa kelepasan bagi mereka yang menderita. Dalam rangka syukur hari ulang tahun GKI Kebayoran Baru yang ke 63 pada bulan dan tahun ini, maka sebagai gereja, GKI KB mengingat akan identitasnya sebagai bagian dari tubuh Kristus yang diutus ke dalam dunia, dan ketika Tuhan mengutus maka Tuhan juga yang akan memperlengkapi gerejaNya. Seperti yang terjadi pada nabi Yeremia, ketika Tuhan mengutus Yeremia maka Tuhan juga yang memperlengkapi Yeremia.

BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH – MEI 2024

06 Mei 2024
Tema : BERPIKIR, BELAJAR DAN MELAKUKAN YANG ADIL Bahan : (Filipi 4:8-9) Tujuan : 1. Peserta Pemahaman Alkitab dapat mengetahui dan mengenali apa saja yang wajib, harus dan butuh dipikirkan seorang kristiani, terutama bagi mereka yang disebutu aktivis atau pegiat gereja. 2. Peserta Pemahaman Alkitab menyadari bahwa penggunaan akal budi sangat dibutuhkan untuk memahami semua yang adil, dan secara khusus yang disebutkan dalam Filipi 4:8. 3. Peserta Pemahaman Alkitab berkomitmen dan beritikad

BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB WILAYAH – APRIL 2024

04 April 2024
Tema : JALAN PENDAMAIAN DAN MENUNJUKKAN JALAN KEADILAN Bahan : (Roma 3:21-31) Tujuan : 1. Peserta Pemahaman Alkitab dapat memahami arti dan maksud jalan pendamaian di dalam dan melalui Yesus Kristus; 2. Peserta Pemahaman Alkitab berkomitmrn untuk memilih jalan yang sesuai dengan keadilan dan kebenaran Allah dalam mencapai tujuan hidupnya.